– Ramadhan mungkin jadi momen dimana pabrikan mobil hingga perusahaan multifinance menggelar promo menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Tak dipungkiri kalau momen ini sering menjadi momen yang tidak bisa dilewatkan, terutama bagi mereka yang ingin mudik dengan mobil baru.
THR turun dan tidak lama lagi gajian pun datang, mungkin hal tersebut yang menjadi justifikasi mengapa seseorang berani untuk merogoh kocek lebih dalam lagi untuk membeli mobil baru.
Belum lagi, ada penawaran diskon hingga puluhan juta rupiah serta uang muka (DP) 5% dari total harga mobil, serta bunga cicilan yang ringan tentu membuat seseorang bisa memiliki mobil impiannya dalam sekejap mata.
Tidaklah salah membeli mobil di momen ini, namun ketahuilah bahwasannya tidak semua orang “layak” secara finansial untuk membeli mobil baru di momen ini.
Bagi segelintir orang, membeli mobil saat Ramadhan apalagi dengan cara kredit, justru bisa membuat keuangan mereka semakin berantakan di kemudian hari.
Ingin tahu, seperti apa kriteria orang yang belum layak membeli mobil di Bulan Ramadhan? Berikut ulasannya.
Sudah punya banyak cicilan utang
Anda mungkin memiliki cicilan kredit pemilikan rumah (KPR) yang masih berjalan, cicilan kartu kredit, atau cicilan-cicilan lain. Bisa jadi, tidak ada lagi ruang untuk mengkredit mobil baru.
Seperti diketahui, maksimal cicilan utang yang masih bisa dianggap ideal adalah 30% dari pemasukan bulanan Anda.
Ketika jumlah cicilan utang Anda sudah mendekati 30% dari pemasukan, maka ada baiknya untuk tidak membeli mobil baru dengan fasilitas kredit.
Nilai utang yang belum terbayar sudah melebihi ½ aset
Cicilan utang Anda mungkin saja ideal, namun total pokok utang Anda yang masih berjalan ternyata sudah melampaui 50% dari total nilai aset Anda.
Ketimbang mengeluarkan uang besar untuk membeli mobil baru, lebih baik gunakan THR untuk mengurangi pokok utang Anda yang sudah terlampau besar.
Mobil hanyalah kebutuhan tersier, membayar utang adalah pengeluaran wajib yang harus Anda lakukan.
Tidak punya dana darurat
Ban kempes di tengah jalan, dan suku cadang yang tiba-tiba rusak atau harus diganti adalah risiko dari kepemilikan mobil yang harus Anda antisipasi.
Jika Anda saja belum memiliki dana darurat, maka memiliki mobil bisa saja membuat tabungan Anda semakin terkuras.
Tidaklah bijak untuk membiarkan keuangan Anda berantakan hanya karena Anda telah membeli aset mahal yang nilainya terus mengalami depresiasi.
Belum disiplin mengelola keuangan
Jika dalam sebulan saja Anda masih kesulitan untuk menabung, maka ketahuilah bahwasannya mobil membutuhkan banyak biaya baik untuk operasional, perawatan rutin, hingga pajak tahunan.
Ketidakcakapan dalam mengatur keuangan, bisa saja memaksa Anda menggunakan tabungan dana darurat untuk hal-hal yang seperti ini.
Sudah semestinya, Anda memiliki tabungan khusus untuk hal-hal yang berkaitan dengan mobil Anda.