Dinamika yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina diprediksi akan memasuki masa-masa kritis pada Mei mendatang. Hal ini disebabkan perkembangan serangan balik Ukraina yang rencananya akan dilakukan lebih intens saat medan perang keduanya memasuki musim panas.
Penilaian ini, yang dirancang Institute for the Study of War (ISW), menyebutkan bahwa Rusia telah memiliki kecemasan yang luas terkait hal ini. Ini dibuktikan dengan pembatalan pawai Hari Kemenangan Perang Dunia 2 Rusia pada 9 Mei mendatang di wilayah Kursk dan Belgorod yang berdekatan dengan Ukraina.
“30 hingga 60 hari ke depan kampanye akan menjadi kritis,” kata pensiunan Jenderal Korps Marinir AS Frank McKenzie, mantan Komandan Komando Pusat AS yang sekarang menjabat Direktur Eksekutif Institut Keamanan Global dan Nasional di University of South Florida.
“Ukraina sebagian besar telah meredam dan menangkal serangan Rusia musim semi ini. Cuaca berubah menjadi lebih baik, dan Ukraina mengintegrasikan kemampuan baru. Mereka memiliki peluang, tetapi risikonya tetap tinggi,” jelasnya kepada Newsweek, Jumat (28/4/2023).
Kepala kelompok paramiliter Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan di saluran Telegram-nya bahwa Ukraina telah mengirimkan unit-unit yang telah dipersiapkan dengan baik ke kota Bakhmut di Donetsk, yang diperebutkan dengan sengit selama berbulan-bulan.
“Cuaca yang lebih baik lebih kondusif untuk pergerakan, sehingga karakter operasi akan berubah. Ini sangat penting di Donbas, di mana kualitas jaringan jalan dan transportasi yang buruk memperburuk tantangan cuaca buruk dan lumpur bagi pasukan militer,” papar peneliti di Royal United Services Institute, Nick Reynold.
Ukraina berhasil melancarkan serangan balasan pada tahun 2022 di akhir Pertempuran Kyiv, di sekitar Chernihiv dan Sumy, menuju Izyum dan di Kherson. Ini sukses dilakukan tatkala negara itu mendapatkan sokongan senjata dari negara-negara Barat.
Tercatat, Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan penarikan senjata senilai US$ 325 juta (Rp 4,7 triliun), termasuk roket HIMARS, artileri 155mm dan 105mm, dan amunisi pertahanan udara.
Republik Ceko mengatakan akan memodernisasi 90 tank T-72 untuk Ukraina, selain 38 tank yang telah dikirim. Denmark dan Belanda menjanjikan 14 tank Leopard 2, sehingga jumlah total tank Barat yang dijanjikan sekutunya kepada Ukraina sejak Januari menjadi 266.
“Hanya dalam beberapa bulan, Contact Group (aliansi Barat pendukung Ukraina) telah mengirimkan lebih dari 230 tank, lebih dari 1.550 kendaraan lapis baja dan peralatan serta amunisi lainnya untuk mendukung lebih dari sembilan brigade lapis baja baru,” kata Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin.
Dengan bantuan dan kemajuan ini, Kepala intelijen militer Ukraina Kyryl Budanov mengatakan kemungkinan untuk mencapai perbatasan Ukraina tahun 1991 tahun ini. Ucapan ini berarti Kyiv diperkirakan dapat merebut kembali kawasan industri Donbas serta Krimea, semenanjung yang direbut dan dianeksasi Rusia pada tahun 2014.
Meski begitu, medan perang di wilayah Bakhmut menjadi salah satu titik yang membuat pasukan Kyiv tertekan. Rusia masih terus merebut wilayah kota itu, dengan pasukan Wagner telah melakukan pengepungan.