Kapan Bulog Impor Beras 500.000 Ton? Buwas Jawab Begini

Para pekerja sedang mengangkat beras di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta. (Dok. Bulog)

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengaku belum bisa menyatakan kapan realisasi dari target impor beras sebesar 500 ribu ton yang rencananya harus didatangkan segera. Sebab, dia masih belum mendapatkan kesepakatan dan komitmen dari negara-negara asal impor beras.

“Saya tidak bisa menyatakan kapan realisasinya, tapi untuk kebutuhan ini harus segera, untuk kepentingan bansos. Dan kalau sisa itu untuk buffer stock tambahan, untuk kekuatan kita, nanti kita tambahan dari dalam negeri,” ujar Buwas saat ditemui di gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Buwas mengatakan, pihaknya saat ini masih dalam proses penjajakan dan melihat kesiapan dari negara-negara yang berkemungkinan siap mengirimkan berasnya kepada Indonesia.

“Kita ingin tahu dulu di negara ini sanggup berapa? Kondisinya seperti apa? Yang bisa diberikan kepada kita sama yang kita beli berapa? kan harus dari beberapa negara nih, nah sekarang kesiapan dari negara-negara itu berapa? Ini kan belum, baru kita jajaki,” tuturnya.

“Sebenarnya kalau kesiapannya sudah ada, ada yang bisa hanya 80.000 ton, ada yang cuma 20.000 ton, ada yang cuman 15.000 ton, bahkan ada yang 5.000 ton. Tapi karena kebutuhan kita yang 500.000 ton berarti kan kurang banyak, berarti kan kita harus cari lagi dong alternatifnya,” lanjut dia.

Lebih lanjut, saat ini Perum Bulog tengah berkoordinasi dan akan segera mengundang pihak terkait untuk dilakukannya lelang.

“Sekarang ini kita baru koordinasi, terus kita baru mau undang untuk lelang keputusannya, mereka sanggupnya berapa,” ujarnya.

Namun demikian, sampai dengan hari ini, kata dia, masih belum ada keputusan lebih lanjut dari nasib impor beras 500.000 ton yang dinyatakan harus didatangkan segera.

“Untuk mendatangkan 500.000 ton ini sedang kita upayakan, dalam proses upaya. Karena kan gak bisa. Nah makanya sekarang saya tetap gencar menyerap dari dalam negeri ini. Seperti kemarin di Solo Raya, bansos itu 5.600 ton itu betul-betul dari lokalan, baru kita serap, kita packaging, kita salurkan,” ucap Buwas.

Adapun beras impor tersebut rencananya akan didatangkan dari negara Thailand, India, Pakistan, dan Vietnam. “Tambah lagi Myanmar, tapi Myanmar belum, karena dia belum ada izin karantina,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*